Observasi local wisdom

LOCAL WISDOM: KLENTENG HOK TEK TENGSIN
( Perilaku Sosial, Ritual Dupa dan Mistisme Simbol Naga )
Guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama-agama Lokal.



disusun oleh :
ü  ICANG                        : 11150321000067
ü  Ahmad Zaenul Aziz    : 11153210000048

Dosen Pembimbing           : Sitti Nadroh, M. Ag
Kelas                                  : 4/B Perbandingan Agama


FAKULTAS USHULUDDIN
PROGRAM STUDI PERBANDINGAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017



 


DAFTAR ISI
Daftar Isi............................................................................................................................................................... 1
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 2
A.    Latara Belakang .........................................................................................................................................
B.     Permassalahan ...........................................................................................................................................
C.     Rencana Kegiatan ......................................................................................................................................
BAB II : PELAKSANAAN KEGIATAN ........................................................................................................... 3
A.    Deskripsi ....................................................................................................................................................
B.     Mekanisme/Sistematika Kegiatan .............................................................................................................
C.     Lokasi Kegiatan .........................................................................................................................................
D.    Waktu Kegiatan .........................................................................................................................................
E.     Pihak-Pihak Yang Dilibatkan ....................................................................................................................
BAB III : PENUTUP ........................................................................................................................................... 6
A.    Kesimpulan ................................................................................................................................................
B.     Saran dan Refleksi .....................................................................................................................................
REFERENSI ........................................................................................................................................................ 7




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Agama Konghucu di Indonesia tidak hanya mengajarkan kepada penganutnya, bagamana seseorang berbakti kepada sesama manusian dan kepada Tuhan “Tian”, serta mengajarkan tata cara melakukan ibadah dan ritualnya.
Dalam pembahasan ini, pemakalah akan merujuk pada ritual dan mistisme naga dalam agama Konghucu tersebut, terkhusus di Klenteng Hok Tek Tengsin di Tanah Abang.
B.     Permasalahan
Adapun permasalahan yang kami dapat dalam riset mengenai “Local Wisdom” terhadap Orang Konghucu adalah tidak adanya kendaraan transfortasi pribadi yang mampu untuk mengantarkan kami.
Selain itu, mengenai Orang Konghucu yang akan kami targetkan adalah sulitnya untuk mencari tempatnya, serta mengenai ritual yang akan di dokumentasikan tidak ada karena waktu yang tidak menyesuaikan.
C.    Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan yang kami lakukan adalah melakukan pertemuan terhadap orang tersebut tanpa harus melakukan media komunikasi, karena demi untuk menghormati serta menhargai orang tersebut.
Perencanaan ini terlaksana sebagaimana telah kami paparkan dalam bait Permasalahannya, yaitu mendatangi Klenteng pihak Konghucu tersebut.



BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A.    Deskripsi
Pelaksanaan kegiatan yang kami lakukan adalah mengenai fakta atau hal-hal yang menarik dalam suatu etnis, yaitu etnit Konghucu mengenai perilaku sosial, ritual Dupa dan mistisme Naganya.
Perilaku Sosial:
Klenteng Konghucu tersebut, letaknya menyempil antara Blok A dan Blok F Pusat Grosir Tanah Abang. Orang-orang di sekitar Klenteng tersebut, menyebutnya dengan Toapekong Kebon Dalem karena berlokasi di Gang Kebon Dalem. Nama laiannya adalah Klenteng Hok Tek Tengsin atau Vihara Amurva Bhumi Budhisattya.
Klenteng ini didirikan pada tahun 1808 dan ramai di kunjungi jemaatnya pada setiap tahun baru Cina dari imlek, cap go meh, cap it dan seterusnya.
Mengenai perilaku sosial yang terjadi dalam etnis Konghucu tersebut adalah mempunyai peranan besar dalam warga sekitar, dimana hal tersebut telah tergambarkan sendiri dalam ajaran Agama Konghucu sendiri, yaitu hubungan antar sesama manusia yang harus terjalin secara harmonis atau mereka menyebutnya Ren Dao baik itu manusia yang ada di langit maupun yang ada di bumi menurutnya. Selain mengajarkan bagaimana menjalin hubungan antar sesama manusia, juga mengajarkan tentang bagaimana hubungan dengan Tuhan Pencipta, yaitu Tian Dao/Sang Di.
Jadi, mengenai sistematika sosial orang Konghucu adalah sangat mementingkan peranan hubungan yang secara harmonis dan damai.
Sembahyang dalam Konghucu seperti ritual ibadah sehari-harinya adalah Pagi dan Sore. Selain itu, orang Konghucu juga mempunya upaca hari besarnya, seperti perayaan hari raya imlek, cap go meh dan lain-lainnya.

Ritual Dupa:
Dupa dalam Konghucu adalah merupakan salah satu hal yang pasti ada dalam setiap ritualnya. Dupa, orang Konghucu menyebutnya dengan “Hio” yaitu harum, yang mengandung makna “jalan suci itu berasal dari kesatuan hatiku dan hatiku dibawa melalui keharuman Dupa”. Yang berguna untuk menenangkan pikiran, konsentrasi dan meditasi dalam ibadahnya dengan maksud mengusir hal-hal yang bersifat jahat.
Dupa tersebut bukanlah Dupa sembarangan dalam setiap ritualnya, melainkan Dupa tersebut terbagi dalam beberapa penggunaan, seperti:
Ø  Dupa bergagang Hijau, guna untuk persembahyangan terhadap jenazah.
Ø  Dupa bergagang Merah, guna untuk sembahyang pada umumnya.
Ø  Dupa tanpa gagang, persembahyangan untuk Tuhan.
Ø  Lilin/Lampu, guna untuk penerang dan asapnya mengandung makna naiknya doa.
Sedangkan Dupa-dupa tersebut dalam kegunaannya terbagi atas:
Ø  Satu batang Dupa; sembahyang yang dlakukaan untuk sungguh-sungguh bersujud.
Ø  Dua/empat batang Dupa; sembahyang untuk arwah orang tua yang telah meninggal.
Ø  Lima batang Dupa; sembahyang untuk arwah umumnya, dan lima berarti kebajikan.
Ø  Delapan batang Dupa; sembahyang dengan 8 kebajkan.
Ø  Sembilan batang Dupa; sembahyang untuk Tuhan, para Nabi dan para Suci.
Mistisme Naga
Simbol Naga dalam Konghucu berarti kekuatan. Naga tersebut mengandung makna sebagai pengusir jahat. Naga dilambangkan sebagai angka Sembilan, dmana sembilan itu adalah: 1) kepalanya seperti Unta, 2) sisiknya seperti ikan, 3) tanduknya seperti Rusa, 4) matanya seperti Siluman, 5) telnganya seperti Lembu, 6) lehernya seperti Ular, 7) perutnya seperti Tiram, 8) telapak kakinya seperti Harimau dan 9) cakarnya seperti Rajawali.
Jadi, naga dalam agama Konghucu sangat di agungkan dan di anggap suci sebagaimana peranannya dalam Agama Konghucu. Menurut orang Konghucu ada Naga yang di langit dan Naga yang di bumi sebagai penjaga.
B.     Mekanisme/Sistematika Kegiatan
Sistematika kegiatan yang dilakukan adalah dengan cara kualitatif, yaitu kegiatan yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan melalui wawancara dari satu pihak ke pihak yang lain.
C.    Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan yang kami lakukan adalah bertempat di daerah Tanah Abang, RT. 03/RW.03, Gambir, Jakarta Kota. Bertempat di Klenteng Hok Tek Tengsin.
D.    Waktu Kegiatan
Adapun waktu kegiatan ini kami lakukan adalah bertepatan pada hari Minggu, 23 April 2017.
E.     Pihak-pihak Yang Dilibatkan
1.      Alen Suhenri, ia adalah seorang pegawai yang bekerja di Klenteng tersebut.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
            Adapun hal-hal yang menarik dalam Klenteng Agama Konghucu adalah terdapatnya sebuah Dupa yang selalu ada dalam setap Ritual ibadahnya, yang mengandung makna sebagai pengusir hal-hal jahat serta menenangkan pikiran dalam ibadah tersebut.
            Sedangkan Naga yang terdapat dalam Agama Konghucu mengandung unsur sebagai kekuatan dan kebaikan, yang bertujuan untuk menjaga dari hal-hal jahat. 
B.     Saran dan Refleksi
Semoga dalam Project Riset ini mengenai hal-hal yang menarik dalam Konghucu seperti Dupa dan simbolsasi Naganya, kvta dapat memahaminya secara rinci sebagaimana yang terdapat dalam deskripsi dan kesimpulan tersebut.



REFERENSI

Wawancara langsung, yang dilakukan pada hari Senin, 23 April 2017. Bertempat di Klenteng Hok Tek Tengsin, Tanah Abang. Oleh Bapak Alen Suhenri.


Komentar